STRATEGI DAKWAH MASYARAKAT DI PUSAT PEREKONOMIAN GARUT

Authors

  • Cecep Soleh Kurniawan UNIK Cipasung Author
  • Aang Arip Muhsit UNIK Cipasung Author

Keywords:

strategi dakwah, masyarakat pusat perekonomian, Bungbulang Garut

Abstract

Kegiatan dakwah yang berjalan di tengah masyarakat muslim merupakan warisan suci dari baginda Muhammad SAW, pada khususnya. Begitupun kegiatan dakwah yang telah berlangsung lama di bumi Indonesia ini, merupakan kegiatan lanjutan dari sunnah  para nabi terdahulu pada umumnya, dakwah yang dilakukan  memiliki tujuan membuat perubahan dalam diri manusia, baik dari segi mental, spiritual,  prilaku, baik dari cara berfikir, cara hidup, secara individu maupun kelompok agar  menjadi lebih baik ditinjau dari segi kualitas maupun kuantitas. Intinya dakwah bertujuan untuk  mengubah sikap mental dan tingkah laku manusia yang kurang baik menjadi lebih baik atau meningkatkan kualitas iman dan Islam seseorang secara sadar dan timbul dari kemauannya sendiri tanpa merasa terpaksa oleh siapapun. Mengingat pentingnya berdakwah maka seorang da’i (yang mengajak) memerlukan setrategi yang tepat untuk mengajak mad’u (yang diajak) kearah yang diinginkan oleh da’i agar tercapainya tujuan yang dimaksud tanpa menyakiti pihak manapun. Dalam kegiatan dakwah akan dihadapi dengan berbagai rintangan yang salahsatunya akan menghadapi karakteristik masyarakat yang tinggal didekat pusat perekonomian, berdasarkan hal tersebut masyarakat ini memiliki karakteristik berbeda dengan masyarakat yang tinggal di pedesaan. Dengan karakteristik masyarakat cendrung dengan dunia usaha dan bisnis tentu strategi dakwahnyapun berbeda, Bagaimana seorang da’i dapat menyesuaikan metode dakwahnya dengan keadaan masyarakat di pusat perekonomian yang cenderung istigol (menyibukan diri) berdagang dipasar, menjaga toko, memproduksi barang  sampai menjaga terminal. Tentunya da’i harus memiliki setrategi  khusus baik dari segi waktu, cara berdakwah, dan materi dakwah. Kondisi masyarakat seperti inipun cenderung memiliki waktu yang terbatas dan lebih banyak menghabiskan waktu di toko, pasar, dan pabrik, dibandingkan dirumahnya sendiri. Maka langkah dakwah yang dinilai lebih efektif adalah dakwah melalui face to face,  meyilangkan waktu pengajian, dan menguasai materi dakwah dari segi ekonomi. Oleh karena itu, pada kondisi tersebut mendorong da’i untuk melaksanakan pendampingan terhadap mad’u, agar mereka mudah menyelesaikan masalahnya dengan tepat waktu dan kehidupan sehari-hari semakin terarah sesuai dengan syariat islam, baik dalam kegiatan keekonomian maupun kegiatan sosial keislaman lainnya.  

 

Kata kunci: , .

Downloads

Published

2025-01-04